Membuat Blockquote Tampil Lebih Menarik

Blockquote
Membuat Blockquote Tampil Cantik - Berikut ini adalah cara membuat blockquote supaya blockquote blog Anda terlihat lebih menarik dari pada blockquote bawaan blogspot. Anda hanya perlu meletakan kode css dibawah ini yang dianggap sesuai dengan warna template blog Anda. Berikut kode css dan contoh hasilnya :

Kode CSS Blockquote
.post blockquote {
background:#F9F9F9
url(https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjAtzdsrGxDTlXTsA7v9zYvIyNmGzVcUEE9iGLYtHYFDHIZucagkrDgxZqcX_lAontvb0hq9k_-8ans30oKHd0f_GQR9itLazqh7Aicp7Tbd2nRF44Y8I3fquCVh7GnEVFzWa0XXPSKmAk/s400/quotes_icon.gif) no-repeat scroll 5px 5px;
color:#3B0B0B;
border:2px outset #E6E6E6;
margin:10px;
padding:10px 10px 10px 40px;
}
Hasilnya :
Ini adalah contoh blockquote- www.gitaci.com
Cara Pemasangan :
1. Login ke Akun blogger
2. Klik Design > Edit HTML
3. Cari kode
.post blockquote{
..........................................
..........................................
..........................................
}
4. Hapus semua kode tersebut dan ganti dengan kode css diatas
5. Simpan Template
Catatan : Jika ingin mengganti gambar blockquote nya bisa ganti kode yang berwarna merah dengan alamat url gambar yang anda inginkan

Tidak Berhenti Menyerah Karena Kegagalan

Ada cerita tentang seorang gadis remaja yang bercita-cita ingin menjadi penari balet terkenal. Ia telah menghabiskan waktunya belajar menari sepanjang masa kecilnya. Satu hari ada guru balet terkemuka yang datang berkunjung ke kotanya. Ia pun pergi dan menemuinya.

"Aku ingin menjadi penari balet yang hebat tapi tidak tahu apakah bakat yang aku punya cukup mendukung," ia berkata. Si guru balet menjawab, "Menarilah di hadapanku". Setelah beberapa menit kemudian si guru menggeleng-gelengkan kepala dan berkata, "Kamu tidak punya bakat untuk menjadi penari balet yang handal".

Si gadis pergi pulang sambil menangis. Ia membuang semua perlengkapan baletnya dan tidak mau mengenakannya lagi. Selang tidak lama kemudian ia menikah, punya anak. Ketika anak-anaknya dewasa, ia bekerja sebagai penjaga kasir di toko dekat rumahnya.

Beberapa tahun berlalu dan satu hari ada pertunjukan balet di kotanya. Si gadis yang kini sudah menjadi ibu pergi bersama anak-anak dan suaminya. Setelah pertunjukan selesai tanpa sengaja ia bertemu dengan guru balet yang sama, yang saat itu sudah berusia delapan puluhan. Ia bercerita tentang kehidupannya sambil menunjukan foto anak-anaknya dan bercerita tentang pekerjaannya sebagai penjaga toko. Kemudian ia bertanya, "Hanya satu yang selama ini mengganggu. Bagaimana mungkin engkau berkata kalau aku tidak mempunyai bakat menjadi penari balet yang hebat?"

"Oh, saat itu aku sedang memikirkan hal lain. Aku tidak memperhatikan kamu menari. Itu juga yang aku katakan pada semua yang datang", si guru menjawab.

"Tapi...tapi...ini tidak bisa diterima! Sama sekali tidak masuk akal. Seandainya aku tahu itu aku tetap bisa menjadi penari balet!" ia pun menangis tersedu-sedu.

Kebanyakan dari kita mudah menyerah ketika dihadapkan pada kesulitan atau kegagalan. Pertanyaannya, kenapa semudah itu kita menyerah? Intinya bukan kegagalan itu sendiri yang kita takutkan, melainkan emosi dan perasaan yang menyertai kegagalan itu yang ingin kita hindari.

Barangkali kita merasa bodoh kalau gagal, merasa malu, merasa tidak diterima, merasa putus asa. Kita cenderung menghindari perasaan yang tidak mengenakkan tetapi akibatnya kita membatasi diri sendiri untuk melangkah maju.

Padahal sewaktu kita bayi, kita tidak pernah berhenti belajar berjalan. Pastinya kita jatuh berulang kali. Dari mulai merangkak, menempel di tembok sampai akhirnya bisa berjalan. Kita jatuh tapi berdiri dan mencoba lagi. Tapi setelah kita dewasa kenapa kita cenderung malu kalau jatuh atau gagal? Pastinya karena ada anggapan bahwa kegagalan adalah sesuatu yang buruk. Artinya kita merasa gagal kalau kita berpikir bahwa kita gagal!

Jadi kegagalan sesungguhnya hanya merupakan ilusi. Ketakutan yang menjadi nyata karena adanya anggapan negatif. Coba kalau kita berpikir bahwa yang namanya kegagalan adalah usaha mencapai sukses - seperti bayi yang tidak berhenti belajar berjalan - pastinya kita juga tidak pernah berhenti mencoba dan mencari jalan baru di setiap usaha kita mencapai apa yang kita inginkan.

Di usia 65 Kolonel Sanders, pendiri KFC, hanya punya uang $99 dollar dan secarik resep ayam goreng. Ia menawarkan resepnya ke banyak orang untuk bekerja sama dengannya membuat restoran ayam goreng. Tebak berapa kali ia ditolak? 1009 kali. Sampai akhirnya satu seorang menyetujui gagasannya. Sekarang bayangkan bisnis KFC ada di 80 negara dan menghasilkan uang miliaran dollar setiap tahunnya.

Nah, kalau Anda merasa gagal karena menemui kesulitan dalam usaha Anda, mohon dipikirkan kembali. Barangkali Anda terlalu cepat mengambil kesimpulan. Mungkin Anda bisa mencoba cara lain. Kuncinya adalah tidak pernah berhenti berusaha dan selalu kreatif mencari ide baru bagi kesuksesan usaha Anda.

5 Prinsip Mengikis Kenegatifan

Kikislah sebelum membesar, Cegah sebelum datang

Diri kita diciptakan oleh Tuhan dengan potensi kebaikan (nurani) dan keburukan (ego).  Tugas kita yang kemudian dipandu oleh para nabi, orang-orang besar, dan para pemimpin yang baik adalah mengoptimalkan potensi kebaikan itu dan meminimalkan potensi keburukan.  Memang mengikis kenegatifan bukan perkara mudah.  Sulit malah.  Ia menyangkut mengenali dan mengendalikan ego  yang luar biasa cerdasnya.

Sulit, tapi harus dilakukan. Kenapa?  Karena bila tidak, kesulitannya akan makin besar.  Dan itu jelas membuat kita makin kecil saja di hadapan kenegatifan itu.  Maka akan datang saatnya ketika potensi kebaikan kita sekarat.  Maka di saat ini, kenekatan pun terjadi.  Kita nekat untuk benar-benar berniat jadi negatif.  Bila ini terjadi, perbedaan kita dengan iblis pun setipis hembusan nafas.

Sebelum itu terjadi, mengikis kenegatifan menjadi penting untuk dilakuan terus menerus.  Maka lakukan langkah-langkah yang tepat dengan takaran yang cukup.  Maka kenegatifan yang membelenggu kita seperti : malas, menunda, berbohong, merokok, berjudi, minuman keras, mencandu pornografi, narkotika, kemarahan, kesedihan berlebihan, kesombongan, korupsi, dan sebagainya akan terkikis.

Saya memilih lima langkah dalam hal ini:

1. Niat Teguh

Segala sesuatu dimulai dari niat bukan?  Dan segala tindakan letak nilainya ada pada niatnya.  Maka niatkanlah untuk terus mengikis kenegatifan diri.  Saya buat rumus niat teguh sebagai berikut :  Niat Teguh = Keinginan * Kesiapan untuk Belajar * Kesiapan hadapi masalah apapun.

Rumus niat teguh ini terdiri dari tiga hal tersebut.  Dan dihubungkan dengan tanda perkalian, bukan penambahan.  Maksudnya ketiga hal itu harus ada.  Bila salah satu tak ada (nilainya nol), karena rumusnya dikali, maka nilai niatnya otomatis nol juga.

2. Keputusan Detail dan Jelas

Niat harus ditingkatkan jadi keputusan detail dan jelas.  Tanpa ini, niat akan mengambang.  Keputusan detail ini diantaranya:
  • Kenegatifan apa yang akan dikikis?
  • Akan lakukan perubahan drastis (sekaligus berubah) atau gradual (bertahap)?
  • Daftar tindakan detail dan jelas.
  • Orang-orang negatif mana yang akan kita tinggalkan?
  • Situasi negatif mana yang menunjang terjadinya kenegatifan diri kita?
  • Peralatan penunjang kenegatifan mana yang akan kita buang?
  • Kapan semua hal itu akan dilakukan?
3. Melepas Kenikmatan Sekunder

Kenapa kita melakukan hal-hal negatif sampai hal-hal itu jadi kebiasaan?  Karena kita merasakan adanya kenikmatan.  Itulah kenikmatan sekunder.  Secara primer kita tahu itu salah dan negatif.  Tapi tindakan itu juga berikan kenikmatan.  Nah, karena kenikmatan ini lah maka kita melakukannya.  Maka sadari bahwa kenikmatan itu sekunder saja sifatnya.  Artinya, ada kenikmatan primernya.  Merokok itu nikmat.  Bila niat telah teguh untuk berhenti merokok, maka mulailah tidak menginginkan kenikmatan sekundernya.  Inginkan kenikmatan primer berhenti merokok.  Rasakan kenikmatan ketika anda berhasil tak tergoda untuk merokok.  Wuah, itu nikmat sekali lho… Kenikmatan yang berasal dari rasa kuasa atas diri anda sendiri.

4. Melakukan hal-hal positif

Tidak melakukan hal-hal negatif tidak cukup.  Biasanya tidak tahan lama.  Maka anda perlu lakukan hal-hal positif.  Untuk menggantikan kekosongan yang ditinggalkan oleh hal-hal negatif.  Beberapa waktu lalu, saya terlalu banyak nonton TV.  Untuk mengikisnya, saya lakukan langkah-langkahnya.  Saya berniat teguh.  Saya buat keputusan detail dan jelas.  Saya benci kenikmatan sekundernya.   Dan saya gantikan waktu nonton TV untuk lakukan hal-hal positif.  Main sepeda.  Membaca.  Tulis buku.  Main sama anak-anak. Dan sebagainya.

Ini berkaitan dengan syaraf di otak kita.  Sebuah pemutusan hubungan antara sel-sel syaraf akan permanen bila dibentuk hubungan baru.  Perselingkuhan akan benar-benar berakhir, bila selingkuh itu diakhiri dan dibangun hubungan sehat dan penuh cinta dengan pasangan (suami/istri) sah kita.  Bila hanya memutus perselingkuhan tanpa membangun hubungan sehat dan penuh cinta, maka akan terbentuk lagi hubungan selingkuh lagi.  Apakah dengan selingkuhan yang lama atau dengan yang baru.

5. Lakukan hal-hal Produktif

Langkah ini penting agar perubahan dan kebaikan kita konsisten.  Produktif beda dengan positif.  Produktif pasti positif.  Tapi positif belum tentu produktif.  Tiap pagi saya antar anak-anak ke sekolah.  Itu positif.  Tapi tak produktif.  Buat catatan di facebook positif.  Produktifkah? Pasti.  Maka prinsip ke lima ini penting.  Kemajuan berasal dari kegiatan produktif.  Tapi kegiatan produktif tak bisa kita lakukan bila kegiatan positifnya keteteran.

Semoga bermanfaat buat saya dan teman semua .... Amiiiinnn......

Driver Acer Aspire 4743G Notebook for Windows 7

Download Driver Acer Aspire 4743G Notebook for Windows 7 dibawah ini:
Perhatian: Silahkan baca description (keterangan) terlebih dahulu untuk mendapatkan kecocokan untuk driver notebook anda.
DescriptionDriverDownload
Realtek Chipset v9.1.1.1025Chipset
Intel SATA AHCI v10.0.0.1046SATA
Intel iAMT v6.0.0.1179iAMT
Realtek Audio v6.0.1.6276Audio
Atheros Bluetooth v6.32.0825.0301Bluetooth
Broadcom Bluetooth v6.3.0.5560Bluetooth
Realtek Card Reader v6.1.7600.30127Card Reader
Atheros Local Area Network v1.0.0.35LAN
ALPS Touchpad v7.5.2015.1107Touchpad
Synaptics Touchpad v15.1.18.0Touchpad
Intel Video Graphics Card v8.15.10.2279VGA
NVIDIA Video Graphics Card GeForce GT520M/GT540 v8.17.12.6619VGA
Atheros Wireless LAN v9.0.0.202Wifi
Broadcom Wireless LAN v5.100.249.2Wifi
Intel Turbo Boost Monitor v1.0.186.6 Turbo Boost
Dritek LaunchManager Application v5.0.5LaunchManager

Tips Optimasi Title Tag di Blogspot

Title tag merupakan hal yang sangat penting untuk sebuah website atau blog seperti blogspot dan wordpress. sebelumnya saya akan menjelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud title tag? title tag bisa di asumsikan sebagai nama judul dari sebuah halaman web atau blog.

Seberapa penting mengoptimalkan Tttle tag?
Sangatlah penting mengoptimalisasi title tag baik untuk judul blog maupun judul artikel. Mengapa? Karena dalam SEO, title tag sendiri memainkan peranan yang cukup penting karena salah satu cara search engine mengukur seberapa relavan suatu halaman website maupun blog adalah berdasarkan title tag. Optimasi title tag sendiri termasuk dalam kategori SEO On page.

Bagaimana cara mengoptimalkan title tag?
Mudah saja, kita tidak perlu menjadi jenius yang berbakat untuk mengoptimalkan title tag. Berikut beberapa tips sederhana guna mengoptimalisasi Title Tag :

1. Gunakanlah Judul Yang Singkat Dan Jelas
Dengan menggunakan judul artikel yang singkat dan jelas maka visitor di blog atau website kalian tentu lebih mudah memahami isi dari informasi yang kalian sajikan.

2. Buatlah Judul Yang Menarik
Semakin menarik tentu semakin asyik kan? Dengan judul yang menarik sudah pasti akan mengundang rasa penasaran visitor kalian.

3. Judul Jangan Melebihi 65 Karakter!
Ingat! Google hanya mendukung 65 Karakter (termasuk spasi dan tanda baca) untuk snippet. Jadi jangan melebihi 65 karakter. Oh ya, di sini saya hanya membahas Google karena Yahoo danBing tidak begitu populer di Indonesia.

4. Taruhlah Keyword Di Awal Judul
Disarankan menaruh keyword atau kata kunci di bagian awal judul. Semakin awal keyword kalian maka kalian akan semakin mudah mencapai top ten di hasil pencarian.Namun di beberapa kasus, walaupun keyword diletakkan di awal bukan berarti kalian akan mudah sukar dikalahkan di hasil pencarian. Jika kalian tetap kalah maka hal tersebut pasti erat kaitannya dengan seberapa relavan suatu dokumen dengan hasil pencarian, seberapa lama usianya, seberapa kuat backlinknya,dan lain sebagainya.

Cara membuat tittle tag agar SEO friendly
Saat kita membuat blog pertama kali, Meta Title ini sebenarnya sudah tersedia pada halaman EDIT HTML, hanya saja belum dioptimasi.  Nah, agar Meta title ini lebih SEO Friendly kita bisa merubah Title standar blogger dengan yang lebih bagus lagi. Silahkan ikuti langkah-langkah dibawah ini:

1. Silahkan Login ke Blogger menggunakan akun anda
2. Masuk ke Edit HTML

3. Silahkan cari kode HTML Seperti dibawah ini:
<title><data:blog.pageTitle/></title>
Kemudian ganti semua kode diatas dengan kode dibawah ini:
<b:if cond='data:blog.pageType == &quot;index&quot;'>
<title><data:blog.pageTitle/></title>
<b:else/>
<title><data:blog.pageName/></title>
</b:if>
 4. Save Template, selesai

Setelah kita menerapkan Meta title diatas, akan terlihat perbedaan yang sangat mencolok sekali pada hasil pencarian. Search engine tentu akan mudah menampilkan mana yang merupakan halaman utama dan mana yang merupakan halaman postingan.

Menjadi Penulis Buku yang Produktif

Wujud sebuah buku adalah hasil kerja maksimal berbagai unsur sebagaimana disebutkan di atas Mengingat banyak kepentingan di dalamnya, maka menulis buku bukan sekedar menumpahkan ide-ide agar bisa dicetak dalam bentuk buku. Seorang penulis buku harus mampu menyelami pertanyaan di atas. Jika tidak, semangatnya tidak akan membuahkan hasil dalam arti buku itu diterbitkan. Untuk itu, mengacu pada pertanyaan di atas, maka seorang penulis buku harus memenuhi persayaratatan sebagai berikut:

1. Sebelumnya Berpengalaman Menulis Artikel (fiksi atau non fiksi)
Berpengalaman menulis? Ya. Menurut saya ini syarat utama. Menulis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Menulis perlu latihan bertahun-tahun dan diuji oleh surat kabar atau majalah yang menerbitkannya. Tapi ada juga yang penulis buku tapi sebelumnya tidak pernah menulis artikel? Ya ada. Tapi bobot bukunya baik dari segi “ruh buku”, idealisme maupun bisnis tidak begitu melambung.

Penulis besar seperti Qurais Syihab, Toto Tasmara, Kartini Kartono, Muh. Fauzil Adhim, dll (dalam jenis non fiksi) atau Helfi Tiana Rosa, Izzatul Jannah, Asma Nadia, Mira W, dll (dalam jenis fiksi), mereka semua adalah penulis-penulis buku best seller yang sebelumnya adalah penulis artikel mumpuni yang artikelnya kerap menghiasi berbagai media cetak.

Kepekaan seorang penulis artikel sudah teruji bertahun-tahun. Ketika berkecimpung dalam penulisan buku, sudah memiliki bekal yang cukup memadai. Dia akan mampu melihat dengan kaca mata bathinnya apa yang tengah terjadi di masyarakat. Kemudian menggali dengan cermat, apa sesungguhnya yang diinginkan masyarakat itu. Ibarat seorang pemanah ulung, ia akan menumpahkan segala kemampuannya (yang telah teruji itu) untuk membidik sasarannya. Hasilnya, buku-buku buah “tinta emasnya” laku bak kacang goreng (best seller).

Seorang penulis artikel, secara otomatis (biasanya) telah memahami kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Maka ketika menulis buku, hal itu tidak aneh lagi. Ia akan mampu menyusun kata, kalimat dan paragraf yang enak dibaca dengan tanda baca yang sesuai tempatnya. Tulisannya mudah dicerna, mengalir laksana air pegunungan yang mengalir deras, sejuk dan menyegarkan. Pada gilirannya, pembaca merasa senang membaca keseluruhan buku itu, banyak hikmah yang dapat dipetik dan tidak merasa dirugikan sekalipun harga buku itu cukup mahal untuk ukuran “saku”nya.

Seorang penulis artikel, biasanya juga seorang yang berwawasan luas (terutama pada bidang yang dispesialkannya). Mereka sudah terbiasa membaca buku, surat kabar, majalah, dll. Sebagai rujukan untuk memperkuat artikelnya. Maka ketika menulis topik tertentu untuk bukunya, mereka tidak akan kesulitan.

Seorang penulis artikel, biasanya juga pekerja keras yang tak kenal lelah. Mereka sudah terbiasa memeras otak dan duduk seharian di depan komputer/mesin tik. Ibarat seorang pelari, ia sudah terbiasa dengan panas dan hujan, jalan berliku dan lurus, atau jalan menanjak dan menurun. Mereka sudah mengenal medan.

2 . Memahami Struktur Buku
Struktur atau anatomi buku jelas sangat beda dengan artikel. Buku memiliki anatomi yang tersusun secara rinci. Sekalipun pada masing-masing penerbit berbeda dalam memahami anatomi buku ini, namun praktenya memiliki banyak kesamaan.

Memahami anatomi buku sangat penting, seorang penulis dengan sendirinya tidak mempersulit diri sendiri dan penerbit. Penulisan buku yang semau gue, tidak lengkap sesuai anatomi yang umum, sekalipun diterima oleh penerbit, nantinya akan dikembalikan untuk dilengkapi.

Secara garis besar anatomi buku terbagi dalam tiga besar; pendahulu, isi naskah, dan penutup (end matter). Tiga besar tersebut rinciannya sebagai berikut:

a. Pendahulu (Preliminary pages/front mater)
Pendahulu (bukan pendahuluan) adalah halaman yang mendahului halaman isi. Halaman ini hanya menginformasikan keberadaan isi buku yang akan Anda baca. Sebagian penerbit memberikan nomor dan jenis angka tersendiri pada halaman pendahulu ini (tidak satu rangkaian dengan halaman naskah dan umumnya menggunakan angka romawi). Namun banyak juga penerbit yang tidak membedakan hal tersebut.

Halaman pendahulu terdiri dari:
1) halaman pancir (lembar pertama setelah cover)
2) halaman judul (lembar kedua)
3) balik halaman judul (halaman copy right)
4) daftar isi
5) daftar pedanan kata (transilasi)
6) halaman persembahan
7) ucapan terima kasih
8) pengantar
9) Sambutan

Tidak semua penerbit menggunakan secara lengkap poin-poin tersebut terutama halaman persembahan, pedanan kata, ucapan terima kasih, dan sambutan semuanya disesuaikan dengan kebutuhan.

b. Isi Naskah Buku
Setelah pendahulu halaman, selanjutnya isi naskah atau menurut Sofia Mansoor “daging buku”. Isi naskah buku berisi pembahasan lengkap sebagai penjabaran dari judul. Isi naskah terbagi dalam beberapa bab, sub bab dan pasal yang dimaksudkan untuk memisahkan antara satu sub bahasan dengan sub bahasan yang lainnya. Di samping itu untuk mempermudah pembaca memahami isi naskah. Adakalanya bab-bab itu tidak ditulis, cukup menuliskan nomornya saja.

c. Penutup (end matter)
Penutup, end matter, atau back matter adalah halaman akhir setelah halaman naskah. Halaman penutup ini umumnya terdiri dari:

1) lampiran
2( daftar pustaka
3) indeks
4) riwayat hidup penulis

Struktur buku di atas harus dipahami penulis. Buku yang dikirim dalam kondisi lengkap, sangat memudahkan penerbit dalam mengolahnya.

3. Menguasai Masalah yang Ditulis dan Memiliki Sumber Rujukan Lengkap
Sebagaimana penulisan artikel, maka penulisan buku pun sama harus memahami topik yang dibahas. Jangan pernah sekali-kali menulis tentang politik umpamanya jika tidak memiliki latar belakang dan pengalaman dalam bidang politik. Atau menulis tentang pertanian sementara latar belakang penulis dalam bidang peternakan, tentu akan sangat memusingkan diri sendiri. Sebagaimana dibahas pada Bab I, hendaknya penulis fokus pada spesialisasi ilmu yang dimiliki.

Berbicara buku-buku rujukan, jenis buku non fiksi jelas memerlukan rujukan buku-buku yang memiliki kemiripan bahasan, atau setidaknya ada keterkaitan dengan naskah yang tengah ditulis. Dimaksudkan agar tulisan padat dan lengkap. Kredibilitas buku itu sendiri nantinya diakui sebagai buku yang berkualitas karena menyertakan pendapat dari penulis lainnya. Semakin banyak rujukan yang dipakai biasanya semakin besar pula kepercayaan pembaca.

Walau demikian, orisinalitas dan gaya tulisan harus tetap terjaga. Seorang penulis tidak boleh hanya mengandalkan rujukan atau meniru gaya penulisan orang lain apalagi jika nyata-nyata menjiplak. Rujukan hanya sekedar perbandingan untuk menambah perbendaharaan pendapat. Pada gilirannya, penulis harus memiliki sikap tersendiri.

4. Memahami EYD
Sekalipun sudah terbiasa menulis artikel dan sudah memahami bahasa Indonesia dengan baik, namun penulis buku harus memahaminya lebih dalam terutama korelasi antar paragraf, efektivitas kata, dan kalimat. Kata dan kalimat yang tidak efektif sehingga memberikan kesan bertele-tele, hendaknya dibuang. Begitu pula tanda baca yang kurang pada tempatnya agar diperbaiki. Sehingga buku tersebut mengalir, enak dibaca, tidak kaku dan menjemukan.

Selain itu, seorang penulis harus mampu memilih kata (diksi) yang tepat untuk tulisannya terutama untuk judul, sub judul atau pasal. Pilihlah kata atau kalimat untuk judul bab, sub bab dan pasal yang dapat merangsang pikiran atau menarik perhatian pembaca.

5. Memiliki Kepekaan
Tidak semua penulis memiliki kepekaan pemikiran. Dalam menjabarkan suatu ide, banyak penulis yang hanya mengekor tanpa memiliki orisinalitas ide. Seorang penulis yang peka, dapat melihat dengan mata bathinnya sesuatu yang layak dituangkan dalam buku. Terkadang topik yang dituangkan dalam buku itu sangat sederhana, namun begitu mengena di hati pembaca. Tidak semua buku best seller itu buku yang berat, justru buku-buku yang ringan, yang akrab dalam keseharian pembaca, kerap menjadi buku yang laku keras.
Jadi jangan pernah asal-asalan dalam menulis. Efektivkan pikiran, tenaga dan waktu Anda untuk pembahasan ide yang benar-benar tepat sasaran.

6. Bermental Pejuang
Penulis buku yang cengeng, sering keluh kesah, dan kurang bersemangat, sangat sulit bisa menjadi penulis yang sukses. Baru sekali bukunya ditolak oleh penerbit, lantas frustasi. Padahal seorang penulis ternama di Barat, pernah naskahnya ditolak oleh 600 penerbit. Setelah diterbitkan oleh penerbit ke 600 itu, bukunya ternyata best seller. Jika ia frustasi ketika ditolak oleh penerbit ke 500 umpamanya, kini ia takkan menikmati hasil tulisannya. Anda pernah ditolak oleh berapa penerbit? Beberapa naskah saya sendiri pernah ditolak oleh hampir seluruh penerbit di Bandung, ketika naskah itu diterbitkan, ternyata best seller.

Seorang penulis harus penuh optimisme, selalu bersemangat dan siap menghadapi halangan dan rintangan dalam menulis buku. Kedepankan profesionalisme dan kemahiran menulis dari pada sesuatu yang sifatnya materi. Dahulukan kerja keras, hasil belakangan. Berprestasi dulu, baru memetik hasil. Teruslah berlatih, jangan mudah putus asa karena putus asa adalah racun bagi kesuksesan dan kesuksesan akan datang hanya pada mereka yang berusaha mendapatkannya bukan pada mereka yang hanya mengharapkannya.

Keutamaan Membaca Al-qur'an

Segala puji bagi Allah SWT. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan kekasih kita, Rasulullah SAW, keluarga beserta para shahabat beliau. Amma ba’du; Al-Qur’an adalah kalam (firman) Allah. Keutamaannya atas segala perkataan seperti keutamaan Allah atas seluruh makhluk-Nya. Membacanya adalah amalan yang paling utama dilakukan oleh lisan.

Keutamaan Mempelajari, Mengajarkan dan Membaca al-Qur’an
  • Pahala mengajarkannya: Sabda Nabi: “Sebaik-baik kalian adalah siapa yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Al-Bukhari).
  • Pahala membacanya: Sabda Nabi: “Siapa saja membaca satu huruf dari kitab Allah (Al-Qur’an), maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.” (At-Tirmidzi).
  • Keutamaan mempelajari al-Qur’an, menghafalnya dan pandai membacanya: Sabda Nabi: “Perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia hafal dengannya bersama para malaikat yang suci dan mulia, sedang perumpamaan orang yang membaca al-Qur’an sedang ia senantiasa melakukannya meskipun hal itu sulit baginya maka baginya dua pahala.” (Muttafaq ‘alaih). Dan sabda Nabi: “Dikatakan kepada ahli al-Qur’an, ‘Bacalah, naiklah dan bacalah dengan tartil sebagaimana kamu membaca di dunia, karena kedudukanmu terletak pada akhir ayat yang kamu baca.” (At-Tirmidzi). Al-Khaththabi mengatakan: “Disebutkan dalam atsar bahwa jumlah ayat al-Qur’an adalah sesuai dengan jumlah tingkatan dalam surga". Dikatakan kepada pembaca (al-Qur’an), ‘Naiklah dalam tingkatan sesuai dengan ayat al-Qur’an yang sebelumnya kamu baca (di dunia).’ Karena itu siapa yang membaca dengan sempurna seluruhnya al-Qur’an, maka ia menempati tingkatan surga yang paling atas di akhirat. Sedang siapa yang membaca sesuatu juz darinya, maka kenaikannya dalam tingkatan surga sesuai dengan bacaannya itu. Dengan demikian, akhir pahalanya adalah pada akhir bacaannya.
  • Pahala bagi orang yang anaknya mempelajari al-Qur’an: Dalam HR. Al-Hakim disebutkan“Siapa saja membaca al-Qur’an, mempelajarinya dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orangtuanya pada hari kiamat mahkota dari cahaya yang sinarnya bagaikan sinar matahari, dan dikenakan kepada kedua orangtuanya dua perhiasan yang nilainya tidak tertandingi oleh dunia. Keduanya pun bertanya-tanya: “Bagaimana dipakaikan kepada kami semuanya itu?”, Dijawab: “Karena anakmu telah membawa al-Qur’an.” (al-Hakim).
  • Al-Qur’an memberi syafa’at kepada ahlinya di Akhirat: Sabda Nabi: “Bacalah al-Qur’an, karena ia akan datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada para ahlinya.” (HR. Muslim). Dan sabda beliau: ”Puasa dan al-Qur’an keduanya akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba pada hari Kiamat …” (Ahmad dan al-Hakim).
  • Pahala bagi orang yang berkumpul untuk membaca dan mengkajinya: Sabda Nabi: “Tidak berkumpul suatu kaum di salah satu rumah Allah Ta’ala, sedang mereka membaca kitab-Nya dan mengkajinya, melainkan mereka akan dilimpahi ketenangan, dicurahi rahmat, diliputi para malaikat, dan disanjung oleh Allah di hadapan para makhluk yang di sisi-Nya.” (Abu Dawud).

Adab membaca al-Qur’an

Ada beberapa adab disebutkan oleh Ibnu Katsir, di antaranya:
  1. Tidak menyentuh al-Qur’an atau membacanya kecuali dalam keadaan suci.
  2. Bersiwak sebelum membacanya.
  3. Mengenakan pakaiannya yang terbaik.
  4. Menghadap kiblat.
  5. Berhenti membaca jika menguap.
  6. Tidak memotong bacaan dengan suatu perkataan kecuali memang ada keperluan.
  7. Pikirannya terkonsentrasi.
  8. Ketika melalui ayat yang berisi janji berhenti untuk memohon kepada Allah dan ketika melalui ayat yang berisi ancaman memohon perlindungan kepada-Nya.
  9. Tidak meletakkan al-Qur’an tercerai berai juga tidak meletakkan sesuatu di atasnya.
  10. Tidak saling mengeraskan bacaan terhadap orang lain.
  11. Tidak membaca di dalam pasar dan di tempat-tempat hiburan.

Bagaimana membaca al-Qur’an

Anas ketika ditanya tentang bacaan Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, ia menjawab: “Beliau senantiasa membaca dengan perlahan (sesuai dengan panjang pendeknya). Jika beliau membaca Bimillahirrahmanirrahim, beliau baca dengan perlahan Bismillah, beliau baca dengan perlahan Ar-Rahman dan beliau baca dengan perlahan Ar-Rahim.” (Al-Bukhari)

Pelipat-gandaan Pahala Bacaan

Setiap orang yang membaca al-Qur’an dengan ikhlas Lillah maka ia mendapatkan pahala. Namun pahala ini dilipatgandakan jika disertai dengan kehadiran hati, penghayatan dan pemahaman terhadap ayat yang dibaca. Maka satu huruf bisa dilipatgandakan pahalanya menjadi sepuluh kebaikan, bahkan tujuh ratus kali lipat.

Jumlah Ayat yang Dibaca Dalam Sehari Semalam

Para sahabat Nabi biasanya membuat untuk diri mereka sendiri sejumlah ayat al-Qur’an untuk dibaca setiap hari. Tidak seorang pun dari mereka yang senantiasa mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu kurang dari tujuh hari. Bahkan ada larangan berkenaan dengan mengkhatamkan al-Qur’an dalam waktu kurang dari tiga hari. Maka berupayalah dengan sungguh-sungguh saudaraku yang budiman, untuk memanfaatkan waktu Anda dengan membacanya. Buatlah untuk diri anda kadar bacaan harian, dan janganlah anda meninggalkannya dalam keadaan bagaimanapun.

Sedikit tapi terus menerus lebih baik daripada banyak namun terputus. Karena itu, jika anda lalai atau ketiduran maka laksanakan gantinya pada esok hari. Nabi bersabda: “Siapa saja tidur melupakan hizbnya atau sesuatu darinya, lalu membacanya pada waktu antara Shalat Subuh dan Shalat Zhuhur, maka dicatat baginya pahala seakan-akan ia telah membacanya di malam hari.” (Muslim).

Janganlah anda termasuk orang yang menjauhi al-Qur’an, atau melupakannya dengan cara apa pun, seperti menjauhi pembacaannya, pemahaman maknanya, pengamalannya, atau berobat dengannya.